Minggu, 12 Desember 2010

Bagaimana Amunisi Perang Dunia II Meracuni Laut Baltik?


Geoweek, Kompas – SETELAH Perang Dunia II, pasukan Sekutu menyadari adanya senjata kimia dalam jumlah besar yang tersisa setelah konflik berakhir. Tumpukan puluhan ribu granat, dan roket, bedil dan drum amunisi terserak dalam tempat-tempat penyimpanan di seluruh wilayah. Bahan kimia mulai dari gas mustard hingga gas VX dan sarin yang ematikan berada di dalam amunisi yang tidak pernah terpakai.

Tantara Amerika, Inggris, Rusia dan Perancis membuat kargo maut itu ke atas kapal laut rusak dan menenggelamkannya ke laut dalam, yang tak terjangkau pikiran dan mata. Namun, meskipun saat itu keputusan tersebut terlihat masuk akal, kini kesadaran masyarakat begitu tinggi, keputusan tersebut terlihat seperti perbuatan tidak waras. Warisan dari limbah yang ditenggelamkan itu meneror para nelayan samudra dan penduduk di sepanjang pantai. Hal ini sangat nyata di Laut Baltik dengan perairannya yang dangkal, rata-rata kedalamannya hanya 170 kaki (51 meter), dan maunisi dalam jumlah sangat besar yang sekarang dalam proses rusak di dasar laut. Kapal penangkap ikan secara rutin menjala keran dan bom di jaring mereka.


Hal ini menuntut tindakan dekontaminasi darurat kapal beserta awaknya dan membuang hasil tangkapan mereka. Yang membuat para pemimpin dunia saat ini tercenung adalah apa tindakan yang akan mereka lakukan terhadap persenjataan itu. Dengan tumpukan massif di seluruh dunia yang menunggu untuk dihancurkan, tugas membersihkan sisa-sisa senjata ini akan sangat mahal. (NYTNS)

GW1152 Copyright © 2003 The New York Times Syndicate


Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...