Selasa, 05 Oktober 2010

Apa yang Begitu Istimewa tentang Ayers Rock?


Geoweek, Kompas – ORANG-orang Australia menyebutnya Ayers Rock, tetapi nama sebenarnya adalah Uluru, nama yang diberikan penduduk Aborigin yang masih memandang batu itu sebagai tempat paling sakral di seluruh benua.

Orang kulit putih pertama yang mengukur monolit batu pasir setinggi 1.130 kaki (348 meter) menamai batu itu mengikuti Sir Henry Ayers, yang kemudian menjadi Perdana Menteri Australia. Tetapi, keunikan keanehan geologis ini menjadikannya sebagai daya tarik utama turis ke benua tersebut.

Menyembul dari permukaan tanah, monolit terbesar di dunia ini sebenarnya adalah puncak gunung berbentuk bulat yang tererosi. Bentuknya memanjang beberapa mil ke bawah tanah mecapai bebatuan yang pada 400 juta tahun lalu adalah dasar laut yang masif.

Tersusun dari batgu pasir kasar arkose yang mengandung feldspar (batuan kristalin yang mengandung mineral aluminium dan mineral lainnya) berukuran halus dan keras, bentuk permukaan tanah itu kelihatan berubah warna saat matahari terbenam melalui berbagai warna merah.

Para pengunjung ke tempat itu bisa berjalan di jalan setapak sejarak 5,8 mil (9,4 km) sepanjang pinggiran batuan itu atau mencoba alan setapak ke puncak Uluru sejarak satu mil (1,6 km).

Belakangan ini para petugas Taman Nasional Uluru-Kta Tjuta menutup puncak batu tersebut dari para turis sebagai penghormatan atas meninggalnya seorang tetua Aborigin, hal yang mengkhawatirkan penutupan itu akan membuat pengunjung pergi ke obyek turisme lain. (NYTNS/nmp)

GW922 Copyright © 2001 The New York Times Syndicate


Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...