Rabu, 08 September 2010

Apakah Ulat Pembunuh Benar-benar Ada?


Geoweek, Kompas – YA, berdasarkan laporan baru-baru ini dari Brasil. Petugas kesehatan masyarakat mengatakan kira-kira selusin orang telah meninggal akibat disengat ulat beracun di bagian selatan negeri itu. Hampir seratus orang telah masuk rumah sakit beberapa tahun terakhir karena sengatan seperti itu.

Para ahli serangga sekarang mengetahui bahwa penyebabnya adalah Lonomia achelous, larva berwarna kehijauan sepanjang dua inci yang berasal dari serangga asli hutan-hutan di sana. Tampaknya serangga ini bermigrasi dari pedesaan menuju ke kawasan berpopulasi padat ketika musuh alamiahnya hancur karena pemakaian pestisida yang terlalu banyak.

Umumnya kecelakaan itu terjadi ketika orang menyentuh ulat itu saat mereka memegang pohon atau permukaan lain di mana terdapat ulat itu. Sengatan berasal dari racun yang terdapat pada ujung akhir duri punggung ulat itu. Pertama-tama racun itu menyebabkan rasa terbakar. Kemudian bisa diikuti rasa sakit kepala, bersama dengan demam yang meningkat dan pendarahan dari mata, telinga dan lubang-lubang lain.

Yang mengejutkan, tahap kepompong dan serangga dewasa, serangga ini tidak berbahaya, karena mereka tidak menghasilkan racun yang sama. Ilmuwan telah menganalisis racun tersebut, dan para dokter sekarang telah memiliki serum antiracun bila diperlukan. (NYTNS/nmp)

GW935 Copyright © 2001 The New York Times Syndicate


Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...