Geoweek, Kompas – ARKEOLOG-arkeolog Guatemala dan Amerika Serikat yang menjelajhi apa yang mereka duga adalah reruntuhan kecil sisa kebudayaan Maya, menemukan reruntuhan Istana Maya kuno, barangkali yang terbaik yang masih ada sisanya, yang berasal dari masa 1.300 tahun lalu. Lokasi itu pertama kali ditemukan tahun 1905 dan terakhir dikunjungi oleh peneliti dari Universitas Hardvard, yang meyakini reruntuhan itu sebagai sebuah istana yang tidak begitu penting.
Kenyataannya, reruntuhan istana di Cancuen itu sebesar sisa-sisa bengunan-bangunan besar sisa kebudayaan Maya. Istana itu telah dipetakan dan memiliki 170 kamar, beberapa dengan langit-langit setinggi 20 kaki (6 meter) dan 11 tanah lapang. Bangunan itu sendiri menempati areal seluas 270.000 kaki persegi (25.084 meter persegi) dan dikelilingi dengan batu-batu ubin.
Reruntuhan itu luasnya lebih dari beberapa lapangan sepak bola. Di bawah tutupan tumbuhan hutan yang tumbuh dari permukaan tanah. Istana Cancuen secara menakjubkan ternyata tetap utuh. Dibangunan di tepian saluran air yang biasa dilayari, kota itu merupakan pusat para pekerja tangan yang ahli dan para keluarga kerajaan.
Sisa-sisa toko-toko yang mengitari istana berisi batuan jade untuk hiasan dalam jumlah besar, satu buah ada yang beratnya 30 pon (13,6 kg), dan pyrite, keduanya merupakan mineral yang banyak di pakai oleh orang Maya sebagai perhiasan. Para ahli memperkirakan perlu satu dekade lagi untuk benar-benar membersihkan istana itu dan daerah di sekitarnya. (NYTNS/nmp)
GW933 Copyright © 2001 The New York Times Syndicate
Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.