Geoweek, Kompas – JAWABANNYA bergantung pada bagaimana Anda mendefinisikan makna berlari. Pelari bergerak lebih cepat dibandingkan oarang yang berjalan menapakkan setidaknya satu kakinya di tanah, maka pelari memiliki ruang kosong di antara jatuhnya telapak kaki. Berlari tentu saja merupakan gerakan yang lebih rumit dari penjelasan diatas, tetapi informasi ini bisa menjadi dasar.
Sebuah tim ilmuwan bertanya-tanya apakah gajah yang bergerak cepat sesungguhnya berlari, dan karena mereka bepergian dari California ke Thailand untuk mencari jawab pertanyaan ini. Ilmuwan di Universitas Stanford membuat rekaman video dari 42 ekor gajah Asia yang berlari sejauh 98 kaki (30 meter). Tanda yang digambarkan pada persendian kaki gajah memungkinkan para peneliti membuat data digital rekaman video dan menabulasikan data tersebut.
Pada ujung pengujian yang berfungsi seperti semacam jebakan kecepatan, tiga perempat dari 42 ekor gajah itu mencapai kecepatan 15 mil per jam (24 km per jam), dan tiga ekor di antaranya bahkan lebih cepat dari itu. Hasil tersebut 50 persen lebih cepat dibandingkan dengan kecepatan lain sebelumnya yang pernah dicatat.
Kecepatan ini meyakinkan para ilmuwan bahwa gajah tidak berjalan. Tetapi, mereka secara teknis tidak pula berlari. Menurut para ilmuwan, gajah melakukan “lari ala Groucho”, semacam jalan cepat dengan agak membungkuk yang menjadi terkenal karena komedian Groucho Marx. (NYTNS)
GW1221 Copyright © 2004 The New York Times Syndicate
Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.