Geoweek, Kompas – SETIDAKNYA satu abad sebelum orang-orang Spanyol mengambil alih apa yang sekarang menjadi Bolivia, populasi asli di wilayah itu telah membuat sistem yang rumit untuk menernakan ikan yang dalam beberapa hal menyaingi teknik akuarium modern.
Para arkeolog yang memriksa padang sabana dan daratan rumput yang luas di Amerika Selatan itu telah menemukan sisa-sisa kolam ikan dan bubu ikan kuno yang membentang sepanjang 585 mil persegi (1.515 km persegi) di kawasan Baures, sebuah kawasan yang di guyur oleh banjir besar tahunan Sungai Amazon.
Tembok tanah liat yang rendah dan berkelok-kelok suatu saat pernah dihubungkan dengan selat tiruan dan menutup luasan 203 mil persegi (525 km persegi) di kawasan yang berbatasan dengan Brasil. Tembok itu kelihatannya dibangun dari hasil tanah galian sungai, begitu dugaan para peneliti. Ketika sungai melimpah melampaui tepiannya dan membanjiri kawasan di sekitar sungai, ikan memasuki kolam-kolam itu dan mulai memijah.
Ilmuwan menemukan sisa-sisa jebakan berbentuk corong di sepanjang selat yang mereka percayai sebagai bubu. Ikan-ikan itu memberikan protein, bagian makanan penduduk setempat yang harus didatangkan dari luar.
Jaringan kolam-kolam dan aliran air juga memungkinkan penanaman sejenis palem yang memberikan pasokan bahan bangunan dan buah untuk penduduk. (NYTS/nmp)
GW906 Copyright © 2000 The New York Times Syndicate
Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.