Kamis, 06 Mei 2010

Apakah “Kota yang Hilang”?


Geoweek, Kompas – MEREKA menamakannya Kota yang Hilang dan melaporkan bahwa puncak-puncak menara lebih tinggi dari pohon-pohon redwood. Jika kota itu ditemukan di daratan, seorang peneliti mengatakan, ia akan dinyatakan sebagai taman nasional. Tetapi, ia tidak berada di daratan.

Kawasan ilmiah ini berada di kedalaman 975 meter di dalam Samudera Atlantik di sisi sebuah gunung bawah laut yang disebut padatan Atlantik. Kawasan ini ditemukan pada akhir tahun 2000 oleh peneliti bawah laut yang sedang menjelajah Punggung Bukit Atlantik Tengah, rangkaian pegunungan sepanjang 10.000 mil (16.093 km) yang bembentang jauh ke pertengahan dasar laut dari Islandia ke ujung selatan Afrika.

Menyeret sebuah kamera yang dikendalikan jarak jauh dengan kabel sepanjang 2 mil (3,2 km) dari sebuah kapal induk, para peneliti mengenali sekumpulan puncak-puncak menara dari batuan alam, tabung batu yang tengahnya berongga, nemgeluarkan air panas penuh kandungan mineral dari dasar laut.

Lubang-lubang ini berbeda dari yang pernah ditemukan sebelumnya. Air yang mereka keluarkan labih sejuk, hanya 160 derajat Fahreinheit atau 71 derajat Celsius. Perairan tersebut jenuh dengan mineral karbonat dan bukannya logam yang kadang ditemukan di lubang-lubang koloni laut lainnya. Meskipun ada beberapa koloni mikroba hidup di sekitar lubang-lubang tersebut, tetapi tidak ada kehidupan lain. (NYTS/nmp)

GW919 Copyright © 2001 The New York Times Syndicate


Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...