Senin, 10 Mei 2010

Apakah Burung “Anak Panah Beracun” Itu?


Geoweek, Kompas – MESKIPUN ia termasuk burung yang paling umum terdapat di Papua Nuigini di Pasifik Selatan, tetapi burung pitohui berkerudung (Pitohuidichorous) adalah juga merupakan salah satu burung paling langka di dunia. Ia menjadi langka bukan karena jumlahnya sedikit, tetapi karena memiliki ciri yang hampir-hampir unit di antara burung-burung, Pitohui beracun.

Sementara dunia dipenuhi oleh ular, serangga dan makhluk laut beracun, kerajaan burung sejak lama dianggap sebagai bebas racun, pandangan itu berubah satu dekade lalu, ketika seorang mahasiswa pasca-sarjana melakukan riset lapangan terhadap jenis-jenis burung lain, dicakar oleh pitohui ketika membebaskan burung itu dari jerat. Ketika ia menyedot luka itu dengan mulutnya, ia merasakan gelenyar mati rasa yang seketika, yang menandakan adanya racun. Ketika para peneliti lain mengalami peristiwa yang sama beberapa hari kemudian, penemuan itu mendapatkan konfirmasi.


Burung pitohui melepaskan racun kompleks melalui bulu-bulu mereka, yang menjelaskan mengapa burung yang bulunya berwarna-warni ini sering dihindari oleh pemangsa. Apa yang ditemukan para ilmuwan lebih aneh lagi adalah fakta bahwa racun pitohui terbuat dari komponen kompleks, batrachotoxin, yang membuat burung “anak panah beracun” dari Amerika Selatan bisa mematikan ketika disentuh.

Tantangan untuk para ilmuwan adalah menemukan bagaimana burung ini, dan temannya yang tidak sesaudara, Ifrita kowaldi, bisa membuat racun yang begitu rumit. (NYTNS/nmp)

GW923 Copyright © 2001 The New York Times Syndicate


Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...