Kamis, 22 April 2010

Apakah Lahan Gambut Siberia Mengendalikan Pemanasan Global?


Geoweek, Kompas – JIKA seluruh kawasan gambut yang memenuhi Siberia dijadikan satu, niscaya akan didapatkan kawasan yang luasnya sama besar dengan negara bagian Texas, Amerika Serikat. Area yang sangat luas yang berupa kawasan berair, tundra dan rawa tersebut mengandung seperempat unsur karbon yang secara alamiah tersimpan di alam. Kondisi ini menjadi variabel sangat penting dalam teka-teki perubahan iklim global.

Lahan gambut terbentuk ketika bahan organik sebagian membusuk di kawasan berair, kemudian melepaskan gas metana, tetapi menimbun karbon dioksida. Kedua gas rumah kaca tersebut diyakini dapat memicu peningkatan pemanasan global.

Sejumlah peneliti menemukan bahwa lahan gambut Siberia yang sangat luas itu, setebal 33 kakai (10 meter) di beberapa tempat, tiba-tiba muncul pada akhir Zaman Es antara 11.500 hingga 9.000 tahun yang lalu. Ketika itu bertepatan juga dengan gelombang masif di lapisan metana atmosfer yang terdeteksi di bagian tengah lapisan es Arktik. Penemuan tersebut juga dihubungkan dengan pelepasan tiba-tiba gas metana dari dasar samudra atau dari hutan hujan tropis.

Karena sejumlah indikasi pada beberapa tahun belakangan ini yang menunjukan iklim Siberia menghangat, para ahli khawatir lahan gambut di sana mungkin kembali melepaskan cadangan gas metana, yang meningkatkan selimut awan secara global dan menghangatkan planet. Peristiwa serupa juga dapat muncul di Kanada, di mana 12 persen wilayahnya tertutupi oleh lahan gambut. (NYTNS)

GW1232 Copyright © 2004 The New York Times Syndicate


Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...