Tahun lalu, tim ilmuwan dari Pusat Primata Universitas Duke membawa lima lemur hitam-putih ke Madagaskar dan melepaskan mereka ke Cagar Alam Betampona. Jika mereka bisa bertahan hidup di cagar alam itu dan diterima oleh lemur-lemur yang sudah hidup disana, hal ini akan meningkatkan jumlah mereka sampai 20 persen. Lemur, mamalia seperti monyet yang hidup dari pohon ke pohon, adlah hewan malam asli Madagaskar dan pulau-pulau di dekatnya.
Kelima lemur itu dibesarkan dalam penangkaran di Universitas Duke, dan para peneliti khawatir mereka tidak akan akan bisa bertahan hidup di alam bebas. Tetapi ilmuwan melaporkan, begitu lemur-lemur itu dilepaskan, mereka segera memanjat ke puncak pohon, mengeluarkan teriakan sebagai tanda kehadiran mereka.
Transmisi radio dipasangkan pada lemur-lemur dari Duke, tetapi kondisi alam yang berbukit-bukit serta pepohonan hutan yang lebat membuat radio-radio itu tak bisa mengirim sinyal. Proyek ini, yang bernilai 300.000 dollar yang dikumpulkan dan donasi pribadi, berharap bisa melepaskan lagi 15 lemur ke Madagaskar dalam beberapa tahun mendatang. (NYTNS/nmp).
GF624 Copyright © 1998 The New York Times Syndicate
Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.