Geoweek, Kompas – SEPERTI banyak temuan lain di alam, kesadaran bahwa jenis baru burung robin telah ditemukan bukan terjadi di habitat robin di hutan, melainkan datang jauh kemudian, saat para ilmuwan mempertimbangkan spesimen yang dikumpulkan dalam ekspedisi sebelumnya. Pada kenyataannya, jenis baru burung robin yang ditemukan di Hutan Sangha adalah jenis burung robin hutan biasa ketika burung itu ditangkap tahun 1996 di Republik Afrika Tengah.
Selama dua tahun temuan itu diabaikan, ciri-ciri yang membedakan burung baru ini dari spesies-spesies yang telah diketahui semula tampak tidak penting. Spesies-spesies yang telah diketahui memiliki tanda-tanda warna putih pada perut dan dada bagian atas mereka, sementara burung jenis baru ini memiliki bulu perut berwarna kuning dan tanda-tanda merah kekuningan di bagian teggorokkannya. Sebelum bisa diyakini akan kebaruan jenis ini, para ornitolog (ahli burung) mengunjungi museum-museum di Amerika Utara dan Eropa untuk mencari spesimen yang mirip contoh yang mereka temukan di Sangha.
Peneliti yang lain mencari informasi dengan uji DNA (asam deoksironukleat yang merupakan bahan informasi genetik) untuk menemukan penanda genetik yang akan menginformasi spesies-spesies baru.
Para peneliti takjub ketika menemukan bahwa robin hutan Sangha bervariasi secara substansial dari jenis-jenis robin lainnya yang menempati kawasan sejarak kurang dari 100 mil (161 km). Mereka mengatakan, penemuan ini menunjukkan betapa sedikitnya pengetahuan yang kita miliki tentang burung-burung yang hidup di dalam hutan hujan yang lebat. (NYTNS/NMP)
GW1007 Copyright © 2002 The New York Times Syndicate
Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.