Geoweek, Kompas – SEORANG bocah menuntun sejumlah orang dewasa yang buta. Itulah pemandangan menyedihkan dari para korban penyakit mata onchocerciasis, atau river blindness. Penyakit tersebut menyerang 36 negara di Afrika, Semenanjung Arab, dan Amerika. Namun, 96 persen penduduk yang berisiko terkena penyakit tersebut tinggal di Afrika.
Penyakit parasitis ini dapat menyerang manusia maupun binatang. Penyakit itu disebabkan oleh gigitan nyamuk hitam Afrika yang menyimpan telur cacing parasitis. Jutaan larva mikroskopis ― microfilaria ― masuk dan berkembang iak di bawah permukaan kulit dan di sistem limpatik korban. Infeksi yang disebabkannya bisa terjadi pada mata dan imflamantasi yang terjadi kemudian bisa mengakibatkan kebutaan seperti kebutaan yang disebabkan oleh glukoma.
Tidak kurang dari 18 juta orang terinfeksi onchocerciasis dan setidaknya 270.000 orang menjadi buta akibat infeksi tersebut. Pada dekade terakhir ini para ilmuwan percaya bahwa obat baru, Mectazin, dapat melawan penyakit tersebut. Namun sayangnya, obat tersebut tidak mampu membunuh cacing dewasa dalam tubuh korban dan pengobatan harus dilakukan kembali setiap tahun.
Riset terbaru memperlihatkan bahwa obat Tetrasiklin dapat membunuh bakterium yang hidup pada permukaan parasit. Juga, karena adanya hubungan simbiotik di antara mereka. Tetrasiklin dapat membasmi cacing muda dan dewasa dalam satu dosis pengobatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) berharap cara ini dapat membasmi penyakit tersebut dalam waktu dua tahun. (NYTS)
GW1028 Copyright © 2002 The New York Times Syndicate
Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.