Jumat, 04 Desember 2009

Apakah Terusan Panama dalam Keadaan Bahaya?


Geoweek, Kompas – SULIT dipercaya bahwa terusan terbesar di dunia buatan manusia yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik dapat mengalami masalah dengan air. Kenyataannya memang dapat. Persoalannya bukan kekurangan air, tetapi pasokan alamiah yang terjadi secara sporadis.

Bayangkan terusan itu sebagai serangkaian kolam yang betingkat-tingkat di Tanah Genting Panama dari kedua sisi samudra. Di tengah-tengah adalah Danau Gatun, danau buatan amat besar yang dibangunbersamaan dengan pembangunan terusan untuk memasok air ke pintu air yang mengangkat kapal-kapal dari satu samudra ke samudra lain.

Danau Gatun mendapat air dari sungai-sungai di gunung-gunung dan hutan di sekitarnya, dan curah hujan tahunan lebih dari cukup untuk memasok kebutuhan kanal. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pembalak hutan serta petani yang membuka hutan telah merusak sekitar 53 persen hutan di kawasan daerah tangkapan air. Tanpa adanya hutan untuk menghambat aliran air di permukaan tanah saat hujan jatuh, air dengan cepat mengalir masuk ke danau, melimpah ke luar bendungan dan hilang saat digunakan untuk mengisi pintu-pintu air.

Pemerintah Panama sekarang secara aktif mencoba mengajar masyarakat yang tinggal di kawasan terusan untuk mengubah pola hidup mereka dan melestarikan hutan yang tersisa di kawasan daerah tangkapan air. (NYTNS)

Copyright © 2006 The New York Times Syndicate

Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...