Selasa, 20 Oktober 2009

Apakah Hujan Asam Membunuh Murai Hujan?


Geoweek, Kompas – SELAMA sekitar 40 tahun terakhir ilmuwan mengamati bahwa populasi murai hutan di Amerika Utara turun sebesar dua persen setiap tahun. Kebanyakan para ilmuwan berpendapat bahwa penurunan ini berasal dari hilangnya habitat murai sebagai akibat permukiman manusia yang mengambil habitat tempat burung ini berbiak.

Akan tetapi, sebuah kajian baru yang mengombinasikan empat kajian terdahulu, upaya riset yang tidak saling berhubungan, menunjuk pada satu penyebab baru hujan asam sebagai penyebab merosotnya populasi burung ini. Dan, ini boleh jadi merupakan pertanda buruk untuk masa depan burung bernyanyi lainnya.

Murai hutan berkembang biak di lereng-lereng Pegunungan Appalachia dari Maine hingga Tennessee, dan pada musim dingin di Meksiko dan Panama. Para ilmuwan yakin bahwa hujan asam menjadi kunci menyusutnya terus-menerus jumlah kalsium di kawasan utara tersebut. Dan tanpa jumlah kalsium yang tinggi, murai betina tidak bisa menghasilkan telur yang kuat yang diperlukan bayi-bayi murai.

Penelitian menduga, populasi cacing tanah, siput, dan binatang kaki seribu semuanya sumber kalsium mungkin menyusut sampai tinggal seperdelapan jumlah sebelumnya. Juga, tanpa kalsium yang cukup, burung-burung ini tidak bisa membatasi asupan logam-logam beracun tertentu dari lingkungan. (NYTNS)

GW1107 Copyright © 2003 The New York Times Syndicate

Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...