Geoweek, Kompas – JUTAAN tahun lalu, jauh sebelum terbentuknya jembatan daratan Panama, Amerika Selatan adalah sebuah pulau. Salah satu makhluk hidup penghuni di sana adalah tikus raksasa ― ukurannya kira-kira sebesar mobil berukuran kecil.
Tikus tersebut lebih mirip marmot atau landak daripada tikus yang kita kenal saat ini. Para ilmuwan percaya, tikus raksasa itu mirip “capybaras” modern, hanya ukurannya lebih besar. Dinamai “josepoartigasia monsei”, binatang mengerat kuno itu hanya memiliki satu kerabat; “pacarana”, rodensia kecil yang hidup di hutan tropis.
Sisa-sisa binatang pengerat raksasa yang sudah memfosil itu digali pada tahun 1987 di dekat Monte Video, Uruguay. Fosil tersebut disumbangkan kepada Museum Sejarah Nasional dan Atropologi Uruguay. Di sana, fosil tersebut di simpan di dalam kotak. Baru-baru ini para peneliti menemukan kembali fosil itu dan mereka terkejut ketika menyadari apa yang mereka temukan di kotak itu.
Binatang pengerat kuno itu diperkirakan berbobot hingga 1.500 pond (680 kg) dan panjangnya sekitar 8 kaki (2,5 meter). Hewan ini memiliki gigi seri berukuran besar yang memungkinkan digunakan untuk membela diri dari pemangsa seperti kucing-kucing bergigi pedang dan burung-burung peneror.
Gigi-gigi memperlihatkan dugaan makanan tikus raksasa itu adalah tumbuhan air dan buah-buahan. Hewan ini kemungkinan hidup di hutan di tepi badan air sama seperti berang-berang atau tikus air.
Amerika Selatan adalah sebuah pulau zaman Cretaceous sekitar 65 juta tahun lalu. Sekitar 45 juta tahun kemudian Genting Panama mulai terbentuk, menghubungkan dua benua Amerika utara dan selatan, pada tiga juta tahun lalu. (NYTS)
Copyright © 2008 The New York Times Syndicate
Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.