Geoweek, Kompas – TAMAN Nasional Yellowstone sejak lama dikenal karena keajaiban keindahan dan geologisnya. Sebagian besar taman itu berada di atas kaldera tus yang terjadi akibat ledakan gunung berapi amat besar lebih dari 600 jutatahun lalu.
Bukan rahasia bahwa mata air panas, semburan air panas (geiser), dan kubangan lumpur di sana berasal dari aktivitas geologis di bawah permukaan tanah. Namun, siklus aktivitas gempa bumi beberapa tahun terakhir membuat beberapa pihak khawatir Yellowstone mungkin siap meletus lagi.
Seandainya benar terjadi, letusan itu akan sangat dahsyat, mungkin 2.000 kali lebih kuat daripada ledakan Gunung St. Helens di negara bagian Washington pada tahun 1980.
Tiga letusan kuno dari supervulkano Yellowstone menyemburkan debu ke seluruh wilayah yang sekarang menjadi Amerika Serikat. Letusan-letusan tersebut termasuk letusan terbesar dalam sejarah Bumi. Letusan tersebut, masing-masing terjadi pada 2 juta, 1,2 juta dan 600.000 tahun lalu, menimbulkan spekulasi sebuah peristiwa dahsyat akan segera terjadi.
Pada Desember 2008 serangkaian gempa bumi terjadi di kawasan Yellowstone di kawasan Yellowstone. Selama beberapa minggu, tercatat lebih dari 500 peristiwa seismik sehingga kembali menimbulkan kekhawatiran letusan dahsyat kemungkinan besar akan terjadi.
Namun, sebagian besar ahli geologi meyakini aktivitas seismik Yellowstone adalah bagian dari siklus alamiah dan tidak mengindikasikan bahwa sebuah letusan besar akan terjadi dalam waktu dekat. Meski begitu, mereka sepakat bahwa suatu hari Yellowstone akan meletus kembali.
Copyright © 2009 The New York Times Syndicate
Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.