Apakah Katak Makhluk Ultarsonik?

Geoweek, Kompas – BEBERAPA katak kecil yang hidup di dekat sebuah tempat tetirah terkenal di China telah menarik perhatian sejumlah ilmuwan karena kemampuan pendengaran katak-katak itu. Katak-katak itu hidup di sekitar air terjun di mata air panas Huangshan, sekitar 225 mil (360 kilometer) barat Shanghai. Mereka pertama kali menarik perhatian para ilmuwan karena mereka bernyanyi seperti burung. Dalam pengamatan lebih dekat, katak jantan ternyata memiliki bukaan telinga berbentuk cekung seperti ceruk, selaput permukaan seperti yang terdapat pada kebanyakan katak.

Telinga yang cekung itu memberi kemampuan khusus kepada katak jantan untuk berkomunikasi menggunakan suara pada gelombang ultrasonik. Suara ultrasonik memiliki vibrasi yang berada di luar batas pendengaran manusia. Katak Amolops tormotus itu menggunakan suara ultrasonik dengan frekuensi mendekati yang dipakai oleh kelelawar dan lumba-lumba. Kemampuan ini sebelumnya tidak pernah ditemukan pada amfibi.

Batas atas pendengaran rata-rata amfibi adalah 12 kilohertz, sedangkan manusia darei 16 kilohertz sampai 20 kilohertz. Dalam sebuah pengukuran, katak ini dapat mendengar suara pada frekuensi lebih dari 100 kilohertz.

Struktur gendang telinga yang seperti cekungan itu memungkinkan katak mendengar suara ultrasonik. Kombinasi dari gendang telinga yang tipis dan cekung yang berada dekat tulang-tulang telinga yang kecil dan ringan membantu katak untuk menerima frekuensi ultrasonik dengan lebih mudah.

Tidak diketahui apakah katak-katak ini menggunakan pendengaran ultrasonil untuk menentukan benda atau lokasi berdasar pantulan suara seperti pada kelelawar dan paus yang bernavigasi dalam gelap. Tetapi, katak ini mampu bertengger pada cabang kecil di dalam kelamnya malam. (NYTNS)

Copyright © 2006 The New York Times Syndicate

Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas