Jumat, 06 Agustus 2010

Apa Rahasia Sayap Belalang Kayu?


Geoweek, Kompas – PARA ahli telah lama berpikir, di antara dogma evolusi, ada sebuah aturan yang mengatakan, sekali terjadi perubahan fungsi yang menyeluruh pada makhluk hidup seperti penglihatan dan kemampuan terbang kemampuan itu akan hilang pada generasi berikutnya.

Namun, sebuah penelitian mengatakan, walau dogma ini telah terbukti, masih tetap bisa dipatahkan. Hal ini bisa dilihat pada perubahan yang terjadi pada serangga kelas rendah, yang disebut belalang kayu (sering juga disebut sebagai belalang tongkat atau belalang ranting). Makhluk yang mirip ranting ini diperkirakan tidak peduli pada sayapnya lagi dan kemampuan terbangnya, serta memilih berkamuflase untuk mempertahankan diri. Dengan menggunakan komputer yang canggih, para peneliti telah meneliti sejarah genetik dari 35 spesies belalang kayu. Penelitian ini menemukan spesies yang bersayap ini ternyata mempunyai nenek moyang yang tidak bersayap.

Perubahan menjadi “status terbang” pada hewan-hewan kecil ini baru terjadi setelah meteka tidak memiliki sayap selama 50 juta tahun. Hal ini menunjukkan, evolusi memungkinkan makhluk hidup menyimpan berbagai kemampuannya dengan menguburkannya di dalam gen spesiesnya.

Para peneliti tidak memiliki petunjuk mengapa pada awal evolusi belalang kayu membuang kemampuan terbangnya dan mengapa sekarang beberapa sepesies akhirnya mengembangkan sayapnya. Beberapa studi yang dilakukan pada serangga lain, seperti kecoak, juga menunjukkan perubahan yang sama. (NYTS/ARN)

GW1119 Copyright © 2003 The New York Times Syndicate
Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...