Kamis, 22 Juli 2010

Apakah Angsa Bisu Menimbulkan Persoalan?


Geoweek, Kompas – KETIKA satu spesies berbiak di alam, kebanyakan naturalis akan sangat senang. Tetapi, persoalan akan berbeda bila satu spesies yang bukan asli mendatangi kawasan lain di dekatnya dan berbiak di sana.

Sebangai contaoh adalah angsa bisu. Burung besar yang anggun ini pertama kali di bawa ke Amerika Serikat pada tahun 1900-an untuk mengisi tanah-tanah pertanian di pedalaman, taman-taman, dan tempat perlindungan hewan liar. Beberapa dari angsa itu terbang ke luar kawasan dan populasi mereka meningkat sampai 30 persen pertahunnya.

Meskipun tampak cantik, tetapi angsa ini bisa menimbulkan masalah ekosistem. Bobot mereka bisa mencapai 40 pon (18,1 kilogram), dan jari-jari kaki mereka yang berselaput besarnya bisa setelapak tangan laki-laki dewasa. Ketika berjalan-jalan di tanah rawa, mereka dengan mudah akan menginjak-injak dan merusak sarang burung setempat. Angsa dewasa bahkan ada yang menyerang anakan burung lokal. Untuk bertahan hidup, angsa ini butuh rerumputan rawa sebanyak 8 pon (3,6 kilogram) tiap hari. Rerumputan ini merupakan habitat bagi jenis-jenis makhluk rawa yang penting.

Para ahli konservasi mengingatkan bahwa populasi angsa ini perlu di kontrol, tetapi hukum negara bagian dan pemerintah pusat Amerika Serikat saat ini menetapkan angsa bisu ini sebgai burung buruan daerah rawa. Karena itu, mereka di proteksi di beberapa negara bagian, seperti di Maryland, dimana mereka berbiak pesat. (NYTNS)

GW1252 Copyright © 2004 The New York Times Syndicate


Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...