Geoweek, Kompas – DONGENG tentang Raja Midas dikenal di seluruh dunia. Seorang raja yang serakah, terobsesi oleh kekayaan, meminta pada dewa-dewa kemampuan untuk mengubah benda-benda biasa menjadi emas. Para dewa mwngabulkan dan dengan segera “sentuhan Midas” mengubah semua yang dipegangnya menjadi emas.
Malangnya, tidak berapa lama kemudian Midas menderita kelaparan. Semua yang ia coba untuk makan berubah menjadi logam mulia, dan akhirnya ia memohon untuk dikembalikan ke keadaan normal.
Sebetulnya ada Raja Midas yang asli, sementara tentang sentuhan emasnya hanyalah mitos, ia sesungguhnya memrintah di tanah Phrygia di daerah yang sekarang dikenal sebagai Turki tengah. Kuburannya ditemukan pada akhir tahun 1950-an, dan arkeolog berhasil menemukan artefak yang berasal dari masa pemerintahannya sekitar tahun 700 Sm.
Belakangan ini ilmuwan ememriksa ulang kuburan Midas dan catatan arkeologis yang dibuat saat itu, dan menemukan bahwa para pelayat mengadakan jamuan makan malam yang mewah di luar makam pada saat penguburan Midas. Mereka menyadari bahwa apa yang diyakini para pendahulu mereka sebagai tempat tidur empat tiang dimana tubuh Midas terbaring diam, Sementara teman-teman dan saudara-saudara berpesta di dekatnya. Sisa-sisa makanan dari wadah makanan di makam memberi gambaran lebih jelas kepada para peneliti tentang menu pesat, yang termasuk antara lain maskan rebus kambing dan miju-miju dan minuman madu beralkohol.
Di dalam kuburan Raja Midas dikuburkan di dalam gundukan lempung yang dalamnya 150 kaki di Gordion, ibu kota Phrygia. Tubuh lelaki berusia 60-65 tahun, diyakini sebagai Raja midas, ditemukan terbaring di dalam kamar kayu di tengah gundukan.
GW902 Copyright © 2001 The New York Times Syndicate
Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.