Geoweek, Kompas – ANTROPODA yang tampangnya seperti makhluk prasejarah ini mendapatka sebuah surga baru yang aman berkat Pemerintah Amerika. Kawasan seluas 1.500 mil persegi (3.885 km persegi) di mulut Teluk Delaware musim semi ini disiapkan sebagai daerah perlindungan untuk makhluk yang terancam punah ini.
Kepiting tapal-kuda yang masih bersaudara dengan belangkas (mimi, Limulus molucenaus) di Indonesia ini, dikeduk habis-habisan selama sepuluh tahun terakhir dari dasar laut pantai timur Amerika.
Jumlah yang terus menyusut, membuat para pemerhati lingkungan cemas. Telur kepiting ini merupakan sumber pakan utama burung-burung laut yang bermigrasi ke kawasan itu. Kepiting ini juga dipakai sebagai umpan untuk kegiatan perikanan lainnya, dan telah memegang peranan penting dalam riset baru yang sedang berkembang dalam bidang iptek dan kedokteran.
Kepiting dewasa merupakan penjelajah dasar laut, menghabiskan hidupnya di dasar air pantai yang dangkal. Setelah kawin, kepiting-kepiting ini pergi ke daratan untuk meletakkan telurnya di pasir pantai yang aman dari jilatan lidah ombak. Perlu waktu sebulan sebelum telur itu menetas menjadi larva. Larva-larva itu lalu menuju ke laut. Setelah sepekan, hewan itu bergabti kulit dan memulai hidup mereka di dasar laut.
Kawasan perlindungan itu dibatasi oleh daerah perairan milik pemerintah sehingga memberi perlindungan tambahan. Negara-negara bagian di pantai timur Amerika setuju menurunkan kuota penangkapan kepiting ini sebanyak 25 persen dengan harapan tindakan ini akan meningkatkan jumlah mereka. (NYTNS/nmp)
GW930 Copyright © 2001 The New York Times Syndicate
Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.