Geoweek, Kompas – JAWABAN sederhana adalah mereka makan banyak-banyak sebelum mulai bermigrasi. Tetapi, bagaimana mereka tahu kapan saat untuk makan banyak tersebut? Itulah pertanyaan yang baru-baru ini diajukan seorang peneliti dari Swedia. Dan, jawabannya, tampaknya adalah medan magnet.
Seperti juga kebanyakan burung-burung bernyanyi lainnya, burung bulbul bermigrasi sendirian, bukan di dalam kelompok. Pada kebanyakan perjalanan, mereka terbang sepanjang hari, lalu mendarat dan makan, kadang-kadang cukup banyak sehingga bisa menambah bobot tubuh mereka 20-30 persen. Tetapi apa yang terjadi ketika mereka tidak bisa mendarat setiap hari, umpamanya ketika mereka menyebrangi samudera atau padang pasir.
Ilmuawan meneliti dua kelompok burung bulbul mural (Luscinia luscinia) muda, asli swedia, yang sebelumnya belum pernah bermigrasi. Burung-burung bulbul ini biasanya terbang sekali setahun dari Swedia ke Afrika dan menyebrangi Gurun Sahara, sejarak 935 mil (1.500 km) yang memberikan sedikit kesempatan untuk beristirahat atau mengisi “bensin”.
Para peneliti memaparkan satu kelompok burung pada medan magnet yang berubah yang diarahkan ke jalur-jalur berbeda dari perjalanan migrasi bulbul. Jalur yang lain dibiarkan berada pada medan magnet yang konstan.
Begitu medan magnet diubah meniru magnetism alamiah di Afrika Utara, perhentian terakhir sebelum Sahara, burung-burung itu makan banyak-banyak sampai bobot tubuh mereka berlipat dua sehingga member mereka cukup bahan bakar untuk bisa melintasi gurun pasir. (NYTNS)
GF1041 Copyright © 2002 The New York Times Syndicate
Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.