Minggu, 05 April 2009

Apakah Pencari Madu di Nepal Kehilangan Budayanya?


Geoweek, Kompas – SEPERTI juga kebanyakan pekerjaan tradisional lain, pekerjaan mencari madu di Nepal juga membutuhkan kerja keras, berbahaya dan sedihnya mulai menghilang.

Selama berabad-abad, orang-orang pemberani ini bergantung pada tali dan tangga di karang-karang terjal puncak Himalaya untuk menjangkau sarang lebah Himalaya.

Mereka melindungi diri dari serangan sengatan lebah dengan asap dan menyobek kepingan besar sarang lebah yang berisi banyak madu. Panen berlangsung dua kali setahun, delengkapi dengan upacara yang penuh detail, mengikuti aturan-aturan alam.

Namun sekarang, dengan diperkenalkannya lebah asal Eropa ke peternakan-peternakan lebah di sekitar daerah itu dan dengan ditebanginya hutan-hutan di sana, koloni lebah di karang-karang terjal mulai menyusut. Ditambah dengan bisnis komersial yang cenderung memanen secara berlebihan koloni lebah tersebut, jadilah semua itu menjadi resep untuk hilangnya banyak pekerjaan.

Lebag-lebah itu bertanggung jawab atas terjadinya pembuahan setidaknya atas seperempat dari jumlah tumbuhan yang tumbuh dalam radius 15 kilometer (9 mil) dari sarang lebah. Jika lebah-lebah itu punah, tumbuhan-tumbuhan tersebut tidak dapat berkembang dan ekosistem terancam hancur.

Pejabat pemerintah lokal melihat para pemburu lebah sebagai daya tarik wisata yang dapat menjadi sumber pemasukkan uang untuk komunitas yang kecil dan terpencil dan pada saat bersamaan sekaligus juga memelihara budaya mereka.. (NYTNS)

GW1327 Copyright © 2005 The New York Times Syndicate


Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...