Geoweek, Kompas – ORANG-orang Italia tak bermain-main dengan fungi yang tumbuh di bawah tanah (“truffle”) ini, fungi ini adalah bisnis serius. Fungi yang sangat dicari-cari ini nilainya hampir sama dengan emas bagi para pecinta makanan dan restoran yang menghargai cita rasa fungi ini.
Karena alasan itu, para pemburu fungi ini sangat paranoid dalam menyembunyikan lokasi tepat di mana mereka menemukan fungi itu. Ketakutan mereka yang berlebihan itu dapat dimengerti. Semua fungsi memproduksi jutaan spora sehingga bila fungi-fungi ini ditemukan saat ini, besar kemungkinan mereka akan muncul kembali selama bertahun-tahun selanjutnya yang berarti uang bagi penemu beruntung.
Ukuran fungi ini bervariasi, dari sepertiga ons hingga 3,5 ons. Sekitar 1,1 kilogram fungi ini di Eropa akan memberi imbalan 750 dollar Amerika Serikat untuk penemunya, tetapi begitu mencapai Amerika Utara harganya akan berlipat dua. Persoalan dengan fungi ini adalah mereka tumbuh di bawah tanah, biasanya hidup pada akar sejenis pohon oak yang dijuluki “truffle oak”. Banyak yang sudah mencoba membudidayakan fungi ini, tetapi tidak ada yang berhasil mengembangbiakkan secara komersil sehingga pasar fungi ini masih terus bergantung pada para pemburu fungi yang ditemani seekor anjing atau babi untuk mengendus fungi yang tumbuh pada kedalaman sekitar 25 cm di bawah tanah. (NYTS)
GW1347 Copyright © 2005 The New York Times Syndicate
Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.