Selasa, 17 Februari 2009

Apakah Matahari Menghabisi Maya?


Geoweek, Kompas – PARA arkeolog masih ragu-ragu tetapi para paleoklimatolog yakin bahwa hilangnya kebudayaan Maya yang pernah sangat membanggakan secara langsung berhubungan dengan perubahan pancaran sinar matahari. Bila para paleoklimatolog itu benar, hal ini bisa menjadi peringatan keras tentang betapa halusnya keseimbangan kehidupan di Bumi.

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa ada 206 tahun osilasi dalam aktivitas Matahari. Kini, para peneliti yang menganalisis sedimen-sedimen yang lama terkubur di dasar danau-danau di Semenanjung Yucatan telah menemukan kesamaan osilasi yang luar biasa sebuah penampakan yang muncul setiap 208 tahun di dalam catatan kekeringan yang menyerang kawasan tersebut.

Mereka berhasil mengidentifikasi berkas-berkas gipsum (kalsium sulfat) yang terbentuk di dasar danau pada masa kekeringan dan membentuk catatan sempurna mengenai iklim di kawasan tersebut selama 2.600 tahun terakhir. Catatan ini mengindikasikan bahwa kekeringan yang meluas dan berlangsung lama, 100 tahun menimpa kawasan tersebut saat itu sehingga menyebabkan kebudayaan Maya runtuh.

Para arkeolog berargumen bahwa kehilangan kebudayaan yang begitu luas akan membutuhkan lebih dari sekadar varias-variasi sederhana yang terjadi di Matahari. Tetapi mereka sepakat bahwa kekeringan, bersama-sama dengan masalah sosial lainnya, mungkin telah memegang peran esensial dalam kejatuhan Maya. (NYTNS)

GF1043 Copyright © 2002 The New York Times Syndicate


Sumber artikel dan gambar : Harian Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...