SEBUAH konsep, "Ecological Foot Print" atau jejak ekologis adalah salah satu yang menegaskan bahwa hampir semua tindakan dan perilaku hidup manusia akan membawa dampak ekologis atau dampak terhadap lingkungan. Mulai dari transportasi, perilaku konsumsi dan lainnya. Termasuk pada orang yang mengalami berat badan atau obesitas.
Orang yang obesitas dan kelebihan berat badan membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk mengangkut mereka dan makanan yang dimakannya. Hal ini diperburuk karena populasi makin banyak.
Kita menjadi lebih berat dan ini menjadi tanggung jawab global. Obesitas memainkan kunci besar. Paling sedikit 400 juta orang dewasa di dunia mengalami obesitas. World Health Organization (WHO) memproyeksikan pada tahun 2015 ada 2,3 milyar orang dewasa kelebihan berat badan dan lebih dari 700 juta akan obesitas.
Dalam modelnya, para peneliti menetapkan 40% penduduk global termasuk obesitas dengan indeks massa tubuh (IMT) mendekati 30. Banyak negara mendekat dengan cepat dan telah melebihi batas ini. IMT adalah perhitungan tinggi badan terhadap berat badan (BB dalam Kg/tinggi badan x tinggi badan dalam m. Red.) dengan rentang 18-25, dengan IMT lebih dari 25 dikategorikan kelebihan berat badan dan diatas 30 adalah obesitas.
Orang obesitas memerlukan 1.680 kalori untuk mempertahankan energi normal dan 1.280 kalori untuk kegiatan sehari-hari, angka ini 18% lebih tinggi dibandingkan seseorang dengan IMT normal. karena orang lebih ramping makan lebih sedikit dan tampaknya lebih suka berjalan dibandingkan naik kendaraan, populasi orang ramping dunia lebih sedikit memerlukan bahan bakar transportasi dan pertanian. hal ini juga penting karena 20% emisi gas rumah kaca berasal dari pertanian.
Tahap selanjutnya adalah menentukan berapa banyak populasi lebih berat berkonribusi dalam perubahan iklim, harga bahan bakar lebih tinggi dan pengurangan pangan, tambahnya. Promosi IMT normal dapat menurunkan permintaan pangan global dan tentunya harganya.
Orang yang obesitas dan kelebihan berat badan membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk mengangkut mereka dan makanan yang dimakannya. Hal ini diperburuk karena populasi makin banyak.
Kita menjadi lebih berat dan ini menjadi tanggung jawab global. Obesitas memainkan kunci besar. Paling sedikit 400 juta orang dewasa di dunia mengalami obesitas. World Health Organization (WHO) memproyeksikan pada tahun 2015 ada 2,3 milyar orang dewasa kelebihan berat badan dan lebih dari 700 juta akan obesitas.
Dalam modelnya, para peneliti menetapkan 40% penduduk global termasuk obesitas dengan indeks massa tubuh (IMT) mendekati 30. Banyak negara mendekat dengan cepat dan telah melebihi batas ini. IMT adalah perhitungan tinggi badan terhadap berat badan (BB dalam Kg/tinggi badan x tinggi badan dalam m. Red.) dengan rentang 18-25, dengan IMT lebih dari 25 dikategorikan kelebihan berat badan dan diatas 30 adalah obesitas.
Orang obesitas memerlukan 1.680 kalori untuk mempertahankan energi normal dan 1.280 kalori untuk kegiatan sehari-hari, angka ini 18% lebih tinggi dibandingkan seseorang dengan IMT normal. karena orang lebih ramping makan lebih sedikit dan tampaknya lebih suka berjalan dibandingkan naik kendaraan, populasi orang ramping dunia lebih sedikit memerlukan bahan bakar transportasi dan pertanian. hal ini juga penting karena 20% emisi gas rumah kaca berasal dari pertanian.
Tahap selanjutnya adalah menentukan berapa banyak populasi lebih berat berkonribusi dalam perubahan iklim, harga bahan bakar lebih tinggi dan pengurangan pangan, tambahnya. Promosi IMT normal dapat menurunkan permintaan pangan global dan tentunya harganya.
>> Yang ada akan terasa lebih ada, setelah dia tiada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Untuk Para Sahabat Aku Sang kejora ;
Silahkan berikan komentar sebagai kenangan bahwa Anda pernah berkunjung di sini. Komentar juga berguna sebagai motivasi dan koreksi jika ada kesalahan dalam pembuatan posting di blog saya yang sederhana ini.
Terima kasih.